Langsung ke konten utama

"Keberuntungan dan Risiko: Dua Sisi Kehidupan yang Tak Terduga"

Oleh: Khairul Fikri



Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), keberuntungan diartikan sebagai nasib atau kemujuran, Keberuntungan juga bisa diartikan sebagai keadaan beruntung dan keberhasilan. Sedang, resiko dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) yaitu akibat yang kurang menyenangkan, merugikan, atau membahayakan dari suatu perbuatan atau tindakan.


Dalam buku The Psychology of Money pada bab 2, Morgan Housel menjelaskan bahwa keberuntungan dan risiko dapat diibaratkan sebagai saudara kandung. Keduanya adalah realitas yang menunjukkan bahwa semua hasil dalam hidup dipengaruhi oleh kekuatan-kekuatan lain di luar usaha pribadi.


Bicara soal keberuntungan, di dalam buku ini kita diberikan contoh dari seorang tokoh besar yang bernama Bill Gates. Pada masa itu, Bill Gates bersekolah di salah satu SMA yang sangat jarang memiliki komputer. Menariknya disini ialah Pada tahun 1968, ada sekitar 300 juta orang seusia Bill Gates, atau yang duduk di bangku SMA. Menurut data PBB, sekitar 18 juta dari mereka tinggal di Amerika Serikat. Dari jumlah itu, sekitar 270 ribu tinggal di negara bagian Washington, dan sedikit lebih dari 100 ribu tinggal di daerah Seattle. Namun, hanya sekitar 300 siswa yang bersekolah di Lakeside School, sekolah yang memiliki komputer. 


Bayangkan, dari 300 juta siswa, hanya 300 di antaranya yang memiliki akses ke komputer di sekolah mereka, dan Bill Gates adalah salah satunya. Ini adalah contoh keberuntungan atau "hoki."


Keberuntungan dan risiko sering berjalan beriringan. Saudara dekatnya keberuntungan ialah resiko. Bill Gates dan Paul Allan, menjadi nama-nama yang terkenal berkat keberhasilan Microsoft, namun di Lakeside ada teman ketiga yang sama-sama menyukai komputer. Kent Evans dan Bill Gates berteman baik di kelas delapan, dan menurut Bill Gates, Evan anak terpintar dikelasnya. Mereka juga sering ngobrol lewat telepon. Evan, Gates, dan Allan sama-sama ahli dalam menggunakan komputer. 


Bahkan suatu ketika, Lakeside School, pernah mengalami kesulitan dalam membuat jadwal kelas secara manual. dan akhirnya ditugaskan kepada Bill dan Kent yang masih anak-anak, guna utuk memecahkan permasalahan tersebut dan semuanya berfungsi dengan baik. Bill dan Kent mempunyai otak bisnis dan ambisi tanpa batas. Beda denggan Paul Allen. Sesudah mengenang pertemanan dengan Kent, seketika Bill Gates merenung.


“Kami bakal terus bekerjasama, saya yakin kami akan kuliah bareng”


Namun, cerita Kent Evans berbeda. Ia mengalami risiko besar. Sebelum lulus SMA, Kent meninggal dalam kecelakaan saat mendaki gunung. Seandainya tidak terjadi kecelakaan tersebut, mungkin Kent akan menjadi salah satu pendiri Microsoft bersama Gates dan Allen.


Dari cerita ini kita dapat melihat bahwa Bill Gates adalah satu dari jutaan siswa yang mendapatkan keberuntungan besar, sementara Kent Evans, dengan peluang yang sama, menghadapi risiko besar yang mengakhiri hidupnya. Meskipun keduanya memiliki niat, peluang, dan ambisi yang sama, jalan hidup mereka justru mengarah ke arah yang sangat berbeda.


Keberuntungan dan risiko adalah dua sisi yang saling melengkapi dalam kehidupan. Keduanya mengajarkan bahwa hasil yang kita raih bukan hanya buah dari usaha pribadi, tetapi juga dipengaruhi oleh faktor-faktor eksternal yang sering di luar kendali kita. Kisah Bill Gates dan Kent Evans dalam buku The Psychology of Money oleh Morgan Housel memperlihatkan bagaimana keberuntungan bisa mengubah nasib seseorang. Bill Gates, yang memiliki akses langka ke komputer di usia muda, mampu memanfaatkan peluang tersebut untuk menciptakan Microsoft. Di sisi lain, Kent Evans, yang memiliki potensi dan kesempatan serupa, harus menghadapi risiko besar yang merenggut nyawanya di usia muda.


Dari dua kisah ini, kita belajar bahwa keberhasilan dan kegagalan tidak sepenuhnya bergantung pada kemampuan atau ambisi semata. Ada kekuatan-kekuatan di luar diri kita yang ikut berperan. Sementara kita bisa mengupayakan kesuksesan, kita juga harus memahami bahwa risiko selalu ada, dan kadang-kadang hasilnya tak bisa diprediksi. Oleh karena itu, penting untuk tetap rendah hati dan bersyukur atas setiap kesempatan yang kita miliki.




Komentar

Popular Posts

Tidak Hanya Menambang SDM, Perguruan Tinggi Juga Menambang SDA

Tugas dan tanggung jawab Perguruan Tinggi sebagai institusi akademik, ia tak lepas dari Tri Dharma Perguruan Tinggi: Pendidikan, Penelitian, dan Pengabdian. Dalam pembahasan revisi pembaharuan UU Minerba di ruang DPR, kerja Perguruan Tinggi tidak hanya menggali ilmu, namun juga menggali tanah. Sektor usaha tambang bukanlah satu-satunya. Bukankah, masih banyak sektor-sektor usaha lain yang bisa dikatakan tidak begitu sensitif terhadap persepsi publik. Oleh: Cak Emet Setelah memberikan izin pengelolaan tambang pada organisasi kemasyarakatan, kini Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) memberikan izin pengelolaan tambang kepada Perguruan Tinggi. Sektor pertambangan semakin menjadi sorotan publik. Beragam respon muncul dari beragam kelompok dan institusi, mulai dari komunitas lingkungan, Asosiasi Pertambanhan, hingga institusi perguruan tinggi. Pro dan kontra tak terhindarkan. Ada yang mengkritik, ada pula yang menerima secara terbuka, selain itu ada juga memberi pertimbangan dengan sikap netral....

Candi Ijo, Harta Tersembunyi di Atas Perbukitan

“Narasi besar bukan hanya soal sejarah atau mitologi; ia adalah alasan kita bertindak, alasan kita ada. Tanpa narasi itu, kita hanyalah sekumpulan pulau yang terapung.”  Imam Mujahidin Fahmidi, Guru Besar Universitas Hasanuddin “Bre, Pergi Yuk” . Aku yang baru bangun tidur terkejut, belum saja cuci muka, tiba-tiba diajak pergi. Yugni Minju, salah satu sobat kentel di Jogja, ingin mengajak pergi ke suatu tempat. Sebuah tempat " persemayaman Raja Rakai Pikatan," katanya. Aku yang sudah terlalu lama murung di kamar meng-iya-kan saja. Rasanya tubuh ini sudah beku, seperti es setelah sekian lama berada dalam lemari pendingin.  Nama Raja Rakai Pikatan memang tidak terdengar asing. Sepertinya, nama itu pernah tertulis pada lemabaran-lembaran buku paket pelajaran dan atlas perpustakaan waktu duduk di bangku sekolah dulu. Raja Rakai Pikatan selalu erat kaitannya dengan Kerajaan Mataram Kuno dan Candi Prambanan yang sangat erat kaitannya dengan mitologi kisah romansa Bandung Bondowoso ...

Aku Belum Ingin Pulang

Pulang adalah kata yang paling ku rindukan  Jauh dari rumah, Jauh dari orang tua Aku menangis di sudut hampa Menepi di ruang sepi Pikiran melayang, Hinggap pada tubuh renta Ia sedang mengusap wajah keriputnya Setelah lelah berjudi dengan waktu Lemah aku berucap “Ayah, Ibu, kini anakmu sudah besar” “Tangan yang dulu kecil, Kini kuat menggenggam dunia” “Kaki yang dulu berlari kecil, Kini melangkah lebar menggapai mimpi” Setiap sore dan petang Kau bertanya tentang kabarku Aku hanya ingin sampaikan “Kau tak perlu khawatir, Aku tidak sendiri” “Ada banyak senyum Yang memberiku harapan  Dan semangat baru” Suatu saat, Akan ku ceritakan senyum-senyum itu  Ketika aku sudah di rumah Agar kau tahu,  Suatu saat, Aku merindukan senyum-senyum itu Seperti aku merindukan senyummu Asrama Putra Selaparang-Jogjakarta, September 2024