Langsung ke konten utama

Postingan

Candi Ijo, Harta Tersembunyi di Atas Perbukitan

“Narasi besar bukan hanya soal sejarah atau mitologi; ia adalah alasan kita bertindak, alasan kita ada. Tanpa narasi itu, kita hanyalah sekumpulan pulau yang terapung.”  Imam Mujahidin Fahmidi, Guru Besar Universitas Hasanuddin “Bre, Pergi Yuk” . Aku yang baru bangun tidur terkejut, belum saja cuci muka, tiba-tiba diajak pergi. Yugni Minju, salah satu sobat kentel di Jogja, ingin mengajak pergi ke suatu tempat. Sebuah tempat " persemayaman Raja Rakai Pikatan," katanya. Aku yang sudah terlalu lama murung di kamar meng-iya-kan saja. Rasanya tubuh ini sudah beku, seperti es setelah sekian lama berada dalam lemari pendingin.  Nama Raja Rakai Pikatan memang tidak terdengar asing. Sepertinya, nama itu pernah tertulis pada lemabaran-lembaran buku paket pelajaran dan atlas perpustakaan waktu duduk di bangku sekolah dulu. Raja Rakai Pikatan selalu erat kaitannya dengan Kerajaan Mataram Kuno dan Candi Prambanan yang sangat erat kaitannya dengan mitologi kisah romansa Bandung Bondowoso ...

Tidak Hanya Menambang SDM, Perguruan Tinggi Juga Menambang SDA

Tugas dan tanggung jawab Perguruan Tinggi sebagai institusi akademik, ia tak lepas dari Tri Dharma Perguruan Tinggi: Pendidikan, Penelitian, dan Pengabdian. Dalam pembahasan revisi pembaharuan UU Minerba di ruang DPR, kerja Perguruan Tinggi tidak hanya menggali ilmu, namun juga menggali tanah. Sektor usaha tambang bukanlah satu-satunya. Bukankah, masih banyak sektor-sektor usaha lain yang bisa dikatakan tidak begitu sensitif terhadap persepsi publik. Oleh: Cak Emet Setelah memberikan izin pengelolaan tambang pada organisasi kemasyarakatan, kini Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) memberikan izin pengelolaan tambang kepada Perguruan Tinggi. Sektor pertambangan semakin menjadi sorotan publik. Beragam respon muncul dari beragam kelompok dan institusi, mulai dari komunitas lingkungan, Asosiasi Pertambanhan, hingga institusi perguruan tinggi. Pro dan kontra tak terhindarkan. Ada yang mengkritik, ada pula yang menerima secara terbuka, selain itu ada juga memberi pertimbangan dengan sikap netral....

Mindset

"Mengapa manusia itu berbeda-beda?" Beberapa orang mungkin bertanya-tanya mengapa ada orang yang lebih cerdas daripada yang lain. Beberapa ahli menegaskan bahwa perbedaan ini didasarkan pada faktor fisik yang tidak bisa diubah, sementara ahli lain menyatakan bahwa perbedaan ini disebabkan oleh latar belakang pengalaman atau cara belajar seseorang. Namun, faktor utama yang menyebabkan perbedaan tersebut adalah  pola pikir  dan bagaimana seseorang mengelolanya. Kepintaran bukan lagi ukuran utama kesuksesan seseorang.

PERAN INTUISI DALAM KECERDASAN SPIRITUAL MAHASISWA

“Jika engkau bukan anak seorang Raja dan bukan anak seorang ulama’ Besar, maka Menulislah (Berkaryalah) " - Maulana Jalaludin Rumi “ Hanya sanya seseorang akan menjadi cerita bagi generasi setelahnya, maka jadilah cerita yang baik bagi generasi setelahmu (Bagi mereka yang mengerti arti sejarah)" - Maulansyaikh Zainuddin Abdul Majid (Pahlawan Nasional Asal NTB)