Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari September, 2024

“Pembaca lebih baik dari penulis”

"Keberuntungan dan Risiko: Dua Sisi Kehidupan yang Tak Terduga"

Oleh: Khairul Fikri Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), keberuntungan diartikan sebagai nasib atau kemujuran, Keberuntungan juga bisa diartikan sebagai keadaan beruntung dan keberhasilan. Sedang, resiko dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) yaitu akibat yang kurang menyenangkan, merugikan, atau membahayakan dari suatu perbuatan atau tindakan. Dalam buku The Psychology of Money pada bab 2, Morgan Housel menjelaskan bahwa keberuntungan dan risiko dapat diibaratkan sebagai saudara kandung. Keduanya adalah realitas yang menunjukkan bahwa semua hasil dalam hidup dipengaruhi oleh kekuatan-kekuatan lain di luar usaha pribadi. Bicara soal keberuntungan, di dalam buku ini kita diberikan contoh dari seorang tokoh besar yang bernama Bill Gates. Pada masa itu, Bill Gates bersekolah di salah satu SMA yang sangat jarang memiliki komputer. Menariknya disini ialah Pada tahun 1968, ada sekitar 300 juta orang seusia Bill Gates, atau yang duduk di bangku SMA. Menurut data PBB, sekitar 18 ju...

Kepemimpinan Perspektif Imam Al-Ghazali, “Sang Bayangan Tuhan”

Oleh: Cak Emet Seorang raja yang adil tidak dianggap adil, apabila menterinya zalim. Sebijak apapun seorang pemimpin, tidak dianggap bijaksana apabila ia tidak bisa menahan para kroconya bersikap bodoh, atau para bawahannya membodohi rakyat. Karena itu, jika engkau adalah raja yang bijak dan adil, pancarkanlah kebijaksanaan dan keadilan pada bawahan dan kroco-kroco yang engkau pekerjakan. Maka, pantaslah kau dijuluki sebagai seorang raja ‘Sang Bayangan Tuhan’ seperti yang disebut oleh Imam al-Ghazali. Berbicara tentang kepemimpinan, yang terlintas dalam benak kita adalah suatu kelompok, komunitas, organisasi ataupun yang sejenis. Di suatu siang menuju sore saya bersama seorang kawan menuju toko buket depan Universitas Negeri Yogyakarta (UNY). Kami mengobrol dengan salah satu penjaga toko. Di tengah-tengah obrolan ia nyeletuk pada kawan saya. Sembari meracik bunga plastik, ia bercerita kepada kami tentang salah satu temannya yang anti terhadap organisasi, yang menurut temannya masuk dal...

"Makrifat dari Kaum Pelacur"

 Oleh: Minju Wahai jiwa-jiwa yang terpisah dari tubuh. Sungguh merana dan terasingnya dirimu. Hati menangis, tapi mulut harus tetap bersuara merdu. Hidup bagaikan dipasung ditiang salib lebih lama dari yang dialami Yesus sang penebus dosa. Bedakmu yang tebal yang tebal tercipta dari sengsara yang tak mau berpisah dari kulitmu. Bajumu yang terbuka dan aurat yang kau perlihatkan ternyata masih kalah menariknya dari para pemimpin kita yang setiap hari memamerkan rumah mewah dan mobil keluaran terbaru mereka dari pabrik terkenal. Tubuhmu, kutukan yang muncul bukan dari langit tapi ciptaan yang dinasabkan oleh kekuatan sosial dan ekonomi politik. Adakah ahli spiritual dan mistikus yang sudi membahasakan desahanmu yang tidak kalah religiusnya dengan suara azan di menara-menara rumah tuhan? Perjalanan hidupmu dalam meresapi penderitaan hingga merasuk ke dalam pori-pori tubuhmu adalah salah satu bentuk aktifisme spiritual yang mendarah daging dalam dunia.  “Kami tidak pernah memilih h...

Tugu Jogja dari Kaca Mata Pengunjung

Oleh: Cak Emet Tugu Yogyakarta 2024 Pada hari itu, ketika sore menuju magrib, aku yang pertama kali dalam hidup menginjakkan kaki di Daerah Istimewa Yogyakarta di ajak berkeliling oleh salah satu kawan yang sudah lama tinggal di Jogja, salah satu kunjungan lokasi pada hari itu adalah Tugu Jogja. Pertama kali melihat Tugu Jogja, seperti Tugu di desa ku, Pringgasela. Akar sejarahnya barang kali mirip, akan tetapi cuma berbeda masa berdirinya. Aku melihat Tugu Jogja seperti melihat Tugu Mopra, cuman lebih luas dan ramai, tentu alasan pengunjung berdatangan ke Tugu Jogja jelas berbeda dengan ke Tugu Mopra. Berdatangan ke Tugu Mopra, kalau bukan alasan berbelanja, ya nongkrong. Di tugu Jogja, aku menyaksikan beragam alasan orang-orang yang berdatangan. Alasann yang paling banyak, pastinya berfoto ria menciptakan momen dan kenangan, juga bukti pernah datang ke Daerah Istimewa Yogyakarta. Seperti halnya dengan ku, meskipun bukan untuk foto-foto, setidaknya aku pernah melihat Tugu Jogja selama...

DAMPAK KECERDASAN BUATAN (AI) TERHADAP MASA DEPAN PEKERJAAN MANUSIA

      Oleh:  Muhammad Syarqowi                                    PENDAHULUAN Kecerdasan Buatan (AI) sedang mengubah lanskap pekerjaan secara dramatis. Teknologi ini, yang mampu meniru dan bahkan melampaui kemampuan kognitif manusia dalam berbagai tugas, membawa perubahan besar dalam dunia kerja. (A. M. A. Saputra et al., 2023) AI menawarkan peningkatan efisiensi dan produktivitas yang luar biasa. Pekerjaan rutin dan berulang dapat diotomatisasi, membebaskan manusia untuk fokus pada tugas-tugas yang membutuhkan kreativitas dan pemikiran kompleks. Industri- industri seperti manufaktur, layanan pelanggan, dan analisis data telah menyaksikan transformasi signifikan berkat AI. Perubahan ini juga membawa kekhawatiran. Banyak pekerjaan tradisional berisiko tergantikan oleh sistem AI yang lebih efisien dan tidak kenal lelah. Hal ini menimbulkan pertanyaan tentang masa de...

Waspada "Kiai-Kiai Cabullll"

Oleh: Kamarudin Kasus-kasus Kiyai Ca*ul di Indonesia  Kiai, menurut saya, ada dua jenis: kiai asli dan kiai palsu. Jenis kiai yang saya soroti dalam tulisan ini adalah kiai jenis kedua, yaitu kiai palsu. Membedakan kiai asli dan kiai palsu memang tidak mudah. Secara tampilan fisik, mereka tidak bisa dibedakan. Sekilas, kiai palsu ini tampak sama persis dengan kiai asli. Kiai palsu ini sering kali juga berilmu agama, pandai membaca kitab, mahir dalam ceramah agama, bahkan mungkin pernah mondok di pesantren dan berasal dari keturunan kiai asli. Mereka rajin beribadah dan memiliki pondok pesantren. Sekilas, mereka terlihat seperti kiai yang benar. Membingungkan, bukan? Namun, inilah yang membedakan mereka: kiai palsu ini sering terlibat dalam perilaku cabul. Mereka melecehkan santriwatinya sendiri. Bayangkan, orang tua memondokkan anak mereka untuk belajar agama, tapi malah dilecehkan oleh kiai yang tidak bermoral ini. Betapa menjijikkannya! Alasan yang mereka berikan untuk perilaku c...